A.
Keadaan Bahasan
1.
Sejarah Singkat Madrasah Tsanawiyah An-Nur Kota
Cirebon
Gedung Madrasah
Tsanawiyah An-Nur Kota Cirebon terletak di Desa Kutagara Selatan Kota Cirebon
dan berdiri sejak tahun 1993 sesuai Surat Keputusan dari Kantor Wilayah
Departemen Agama No. WI/PP.0551/1993/. dan pada tanggal 22 Mei Madrasah
Tsanawiyah An-Nur Kota Cirebon resmi berdiri dengan Surat Keputusan No.
WI/PP.0551/1993/.
MTs An-Nur
ini berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan dan Dakwah Islam
Jagasatru (YPDIJ) didirikan pada tanggal 06 Agustus 1983 oleh 33 orang
pemarkasa, yang terdiri dari tokoh masyarakat dan aparat pemerintah, dan
didukung oleh masyarakat setempat.
Pada Awalnya yakni tahun
pelajaran 1993/1994 siswa MTs An-Nur hanya terdiri 1 kelas dan berjumlah 49 siswa. kemudian dari tahun
ketahun terus bertambah hingga 6 kelas sampai sekarang.
Ada pun visi dan misi yang diemban MTs An-Nur Cirebon, antara lain:
a. Visi :
MTs An-Nur Sebagai wahana pembinaan manusia yang
bertaqwa dan beriman, berbias pada keshalehan sosial.
b. Misi :
·
Mendorong terciptanya suasana madrasah yang Islami
·
Memotivasi terciptanya iklim kompetisi yang sehat,
·
Membangun terciptanya suasana keterbukaan yang
profesional dalam suasana kekeluargaan
·
Membentuk siswa terampil, kehandalan bersaing dan
berdayaguna yang Berakhlaq Karimah
·
MTs An-Nur sebagai madrasah yang menjadi milik dan dambaan masyarakat
2. Keadaan Guru
Guru atau pendidik
bertugas sebagai penanggungjawab atas keberlangsungan proses belajar mengajar
di kelas, baik bidang studi yang dipegangnya atau bukan. Guru yang berada di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Kota Cirebon ini sebanyak 16
orang; 1 orang kepala sekolah, 5 orang guru PNS, 11 guru honorer, masing-masing
guru tersebut berasal dari jenjang pendidikan yang berbeda-beda, dan berbagai
golongan (paling tinggi adalah golongan IV/a dan yang paling rendah adalah
golongan SLTA). Adapun jumlah mata pelajaran yang dipegang oleh masing-masing
guru ada yang 24 jam, 22, 20, 16, 13, 12 bahkan ada juga yang 10 jam pelajaran.
Untuk mendorong guru dalam
keberhasilan guru dalam mengajar, pihak madrasah mengikut sertakan guru-guru
dalam program pemerintah yaitu program guru teladan. Madrasah mengajukan
calon-calonnya setelah itu diajukan ujian (tes). Adapun kriteria yang mengikuti
program tersebut adalah keberhasilan guru dalam mengajar sehari-hari, kemampuan
mengajar, kegiatan mengajar sehari-hari.
Tabel 1
|
|
|
STRUKTUR DAN PERSONALIA MTs AN-NUR KOTA CIREBON
|
|||||
|
|||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Koordinator
|
Pengelola
|
Abdul
Hamid Yahya
Rayu, SPd,I
Suhada, S.Ag
Suhada, S.Ag
|
Kurikulum
Kesiswaan
Koordinator Pengembangan
Diri
Koordinator BK
Koordinator
KTK/Keterampilan
Koordinator Penjaskes
Koordinator
Labolatorium
Koordinator Perpustakaan
Koordinator
Kebersihan,
Keindahan dan Keamanan
|
Kelas
|
Wali Kelas
|
7A
7B
7C
8A
8B
9A
9B
|
Dewi Kusniyah,
S.Pd
Usman Afif, S.Pd
Rayu, SPd.I
Siti Rohayati, S.Pd.I
Vidya Syahidah, SPd
Tua’datin, Amd. BA
|
Tabel 2
Data Tugas
Mengajar Guru MTs An-Nur Cirebon
No
|
Nama Guru
|
Pengajar
|
1
|
Drs. Izzuddin
|
Sejarah Kebudayaan Islam
|
2
|
Abdul Hamid Yahya
|
Aqidah dan Akhlaq, Mulok
|
3
|
Drs. Agung Saputra
|
Ekonomi, Sejarah dan Geografi (IPS Terpadu)
|
4
|
Ali Yusuf Yahya
|
Fiqih
|
5
|
Suhada, S.Ag
|
Al-Qur’an dan Al-Hadits
|
6
|
Suheri
|
Pendidikan Jasmani
|
7
|
Dewi Kusniyah, S.Pd
|
Bahasa Indonesia
|
8
|
Vidya Syahidah Hakimi, S.Pd
|
Bahasa Inggris
|
9
|
Bambang Gunawan. ST
|
Komputer, Pembiasaan
|
10
|
Muhammad Subhan, SHI
|
Bahasa Arab, Biologi dan Mulok
|
11
|
Rayu, S.Pd.I
|
Matematika
|
12
|
Rovi Noviyanti, A,S,Ag
|
Kerajinan Tangan dan Kesenian
|
13
|
Siti Rohayati, S.Pd.I
|
Bahasa Inggris
|
14
|
Drs. Syukron
|
Biologi
|
15
|
Tu’adatin, BA,A.Md
|
Pendidikan Kewarganegaraan dan SKI
|
16
|
Drs. Usman Afif
|
Matematika dan Fisika
|
3. Loyalitas guru
Loyalitas didefinisikan
sebagai kesetiaaan pada sesuatu dengan rasa cinta, sehingga dengan rasa
loyalitas yang tinggi sesorang merasa tidak perlu untuk mendapatkan imbalan
dalam melakukan sesuatu untuk orang lain/ perusahaan/lembaga pendidikan tempat
dia meletakan loyalitasnya.
Menurut Aaker, ”Loyalitas merek merupakan satu ukuran keterkaitan seorang
pelanggan pada sebuah merek.” Aaker menambahkan, suatu cara langsung untuk
menetapkan loyalitas, terutama untuk perilaku kebiasaan (habitual behavior),
adalah memperhitungkan pola-pola pembelian aktual. Diantara ukuran-ukuran yang
digunakan adalah : laju pembelian ulang, persentase pembelian dan jumlah merek
yang dibeli.
Sedangkan Menurut Lovelock, “Loyalitas sebagai kemauan pelanggan untuk
terus mendukung sebuah perusahaan dalam jangka panjang, membeli dan menggunakan
produk dan jasanya atas dasar rasa suka yang ekslusif dan secara sukarela
merekomendasikan produk perusahaan pada para kerabatnya.”
Dimensi loyalitas ada 4 yaitu :
-
Transaction,
-
Relationship,
-
Partnership dan
-
Ownership
Bahwasanya ketika pelanggan loyal,
maka tidak hanya mereka keinginan bertransaksi tetapi juga berelasi, menjalin
kerjasama bahkan mungkin ingin “memiliki”. Misalkan dengan membeli
saham/obligasi. (http://www.untukku.com/artikel-untukku/pengertian-loyalitas
untukku.html#ixzz1x5PULeH1)
Jadi, loyalitas guru dalam pandangan lembaga pendidikan di MTs An-Nur
Kota Cirebon ini, bagaimana para guru bisa mengembangkan ilmunya tanpa
memandang gaji yang diberikan. Karenanya pendiri Yayasan Pendidikan dan Dakwah
Islam Jagasatru (Habib Muhammad Yahya / Kang Ayip Muh) selalu berpesan kepada
para ustadz (muridnya) jangan pernah mementingkan imbalan, karena imbalan sudah
pasti Allah akan memberi rizki.
Sementara itu untuk
menunjang kegiatan penyelenggaraan lebih lanjut, Madrasah Tsanawiyah An-Nur Kota Cirebon ditunjang oleh
tenaga administratif yang merupakan salah satu unsur penunjang keberhasilan
proses belajar mengajar. Adapun jumlah staf Tata Usaha berjumlah 2 orang,
dengan rincian sebagai berikut: Kepala TU 1 orang; Kepegawaian 1 orang;
Kesiswaaan 2 orang; Bendahara 2 orang; Agendaris 1 Orang; PNS 5 orang, Honorer
13 orang.
4. Keadaan Siswa
Tabel 3
Jumlah siswa MTs An-Nur
Kota Cirebon
No
|
Kelas
|
Jumlah Siswa
|
1.
|
VII
|
92 Siswa
|
2.
|
VIII
|
60 siswa
|
3.
|
IX
|
39 Siswa
|
Jumlah
|
194 Siswa
|
Jumlah siswa secara keseluruhan di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Kota Cirebon berjumlah 194 siswa.
5.
Sarana dan Prasarana
Gedung Madrasah Tsanawiyah An-Nur Kota Cirebon dengan luas tanah 1200 m2, dalam
penggunaanya terbagi kedalam beberapa bagian, yaitu; Bangunan luasnya 962 m2;
sisanya halaman dan lain-lain. Selain fasilitas tersebut, Madrasah Tsanawiyah An-Nur Kota Cirebon juga menyediakan fasilitas perlengkapan
administrasi, perlengkapan absen yang menggunakan sidik jari dan perlengkapan
kegiatan belajar mengajar, seperti komputer, meja, kursi dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 4
Sarana Dan Prasarana Mts An-Nur Cirebon
No
|
Nama Ruangan
|
Jumlah
|
1
|
Ruang kelas
|
7
|
2
|
Laboratorium
|
1
|
3
|
Ruang UKS
|
1
|
4
|
Koperasi/ took
|
1
|
5
|
Ruang BP/ BK
|
1
|
6
|
Ruang Kepala sekolah
|
1
|
7
|
Ruang guru
|
1
|
8
|
Ruang TU
|
1
|
9
|
Ruang Osis
|
1
|
10
|
Kamar mandi/ WC guru
|
1
|
11
|
Kamar mandi/ WC murid
|
5
|
12
|
Ruang ibadah/ Mesjid
|
1
|
13
|
Gudang
|
1
|
14
|
Perpustakaan
|
1
|
Selain fasilitas di atas, Madrasah Tsanawiyah
An-Nur Kota Cirebon juga menyediakan fasilitas perlengkapan administrasi dan
perlengkapan kegiatan belajar mengajar, yaitu:
a.
Perlengkapan Administrasi
No
|
Nama Perlengkapan Administrasi
|
Jumlah
|
1.
|
Komputer
|
4
|
2.
|
Printer
|
3
|
3.
|
Mesin Ketik
|
1
|
4.
|
Brangkas
|
4
|
5.
|
Filling Cabinet
|
1
|
6.
|
Lemari
|
13
|
7.
|
Meja
|
20
|
8.
|
Kursi
|
25
|
b.
Perlengkapan Kegiatan Belajar Mengajar
No
|
Nama Barang
|
Jumlah
|
1.
|
Komputer
|
25
|
2.
|
Meja Guru
|
18
|
3.
|
Kursi Guru
|
18
|
4.
|
Meja Siswa
|
178
|
5.
|
Kursi Siswa
|
356
|
6.
|
Lemari
|
6
|
7.
|
Tv / Audio
|
2
|
8.
|
Infocus
|
7
|
6.
Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Kota Cirebon.
7.
Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan penelitian ini adalah 3 bulan, yang di mulai
dari tanggal 07 November s/d 07 Januari 2013, untuk lebih jelasnya penulis susun tahapan dan
jadwal kegiatan dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Tabel 5
Jadwal Kegiatan
Penelitian
No
|
Kegiatan
|
November
|
Desember
|
Januari
|
Keterangan
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
||
1
|
Persiapan studi pendahuluan dan perizinan
|
|
ü
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Angka menujukan banyaknya minggu
|
2
|
Observasi Penelitian
|
|
|
ü
|
ü
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Uji coba Instrumen
|
|
|
|
|
ü
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Pengumpulan Data
|
|
|
|
|
|
ü
|
ü
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Analisis Data
|
|
|
|
|
|
|
|
ü
|
ü
|
ü
|
|
|
B. Metode Penelitian
Sesuai dengan permasalahnya yang diteliti dan tujuan yang
telah ditetapkan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah
pendekatan pustaka dan pendekatan kuantitatif dengan melakukan studi lapangan
Teknik kuantitatif ini dilakukan untuk menganalisis dua variabel, yaitu
pengaruh penggunaan kegitan observasi di MTs An-Nur (kelas VIII) sebagai
variabel (X) Hasil belajar IPS di MTs An-Nur (kelas VIII) sebagai variabel (Y).
Dari kedua variabel tersebut, masing-masing akan diteliti
bagaimana pengaruh antara variabel (X) dengan variabel (Y). Adapun hubungan
antara variabel tersebut dapat dilihat sebagaimana pada gambar korelasi berikut
ini:
Keterangan:
X
: Pengaruh kegitan observasi
Y :
Hasail Belajar Siswa
: Pengaruh
C.
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Suharsimi Arikunto (2002:108) mengatakan bahwa populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut Sudjana (2002:6) mengatakan populasi
merupakan totalitas semua nilai yang mungkin hasil, penghitungan maupun
pengukuran kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dan semua anggota
kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin di pelajari sifat-sifatnya. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi atau penelitian sensus. Dalam penelitian ini,
subjek populasi adalah siswa Madrasah Tsanawiyah An-Nur Cirebon pada tahun pelajaran 2011/2012. Jumlah
keseluruhan sebanyak 194 siswa.
Tabel 6
Populasi siswa MTs An-Nur
Kota Cirebon
No
|
Kelas
|
Jumlah Siswa
|
1
|
VII
|
92 Siswa
|
2
|
VIII
|
60 siswa
|
3
|
IX
|
39 Siswa
|
Jumlah
|
194 Siswa
|
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil
melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan
lengkap yang dianggap mewakili populasi (Iqbal, 2008: 84). Dalam penelitian
ini, jumlah sampel penelitian sebanyak 40 (empat puluh). Oleh karena itu,
penelitian ini menggunakan teknik clusiter
sampling, yaitu populasi dibagi dulu
atas kelompok berdasarakan area atau cluster, lalu kemudian beberapa cluster dipilih sebagai sampel, dari cluster tersebut bisa diambil seluruhnya
atau sebagian saja untuk dijadikan sampel. Anggota populasi disetiap cluster tidak perlu homogen. Sampel ditarik dengan teknik kombinasi antara stratified sampling dan cluster sampling (Syofian Siregar 2010 : 147).
Berikut adalah sampel yang dijadikan penelitian :
Tabel 7
Daftar Populasi dan Sampel Siswa Madrasah Tsanawiyah An-Nur Cirebon
No
|
Nama Sekolah
|
Subjek Penelitian/Sampel
|
|
1
|
Madrasah Tsanawiyah An-Nur Kota Cirebon
|
Kelas VIII A
|
Kelas VIII B
|
|
|
20
|
20
|
2
|
Jumlah
|
40
|
D. Metode dan Desain
Penelitian
1.
Metode Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan yang diguanakan dalam penelitian ini adalah studi
eksperimen, yaitu penelitian yang memusatkan perhatian pada suatu pembelajaran
dengan menggunakan kegitan observasi dalam hasil belajar pada bidang
studi IPS di kelas VIII MTs An-Nur Kota Cirebon.
2.
Desain Penelitian
Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan desain penelitian one-shot case study.
Pola : X O
(Arikunto, 2006: 84)
Keterangan:
X = treatment atau perlakuan
O = hasil observasi sesudah treatment
Dalam desain
ini observasi dilakukan satu kali yaitu kelas VIII dengan mengadakan treatment,
setelah selesai treatment kemudian diadakan tes untuk mengetahui hasil belajar.
E. Variabel
Penelitian
Variabel bebas (X) yaitu tentang penggunaan pembelajaran kegiatan observasi.
Variabel terikat (Y) yaitu tentang hasil belajar IPS pada pada siswa kelas
VIII.
|
F.
Instrumen Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yaitu
untuk mengetahui penggunaan pembelajaran yang
menggunakan kegitan observasi terhadap hasil belajar siswa pada bidang studi IPS, maka
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan tes. Angket digunakan untuk mendapatkan
data tentang respon siswa penerapan mode pembelajaran tersebut, dan tes digunakan untuk mendapatkan data tentang proses siswa terhadap
pembelajaran.
Instrumen angket dibuat sebanyak 20
pernyataan dengan lima pilihan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak ada pendapat (N), Tidak
Setuju (TS) dan Sangat
Tidak Setuju (STS) dengan ketentuan skor untuk pernyataan positif SS = 5, S = 4, N = 3, TS = 2, STS = 1
dan untuk pernyataan negatif SS = 1, S = 2, N = 3, TS = 4, STS - 5.
Instrumen tes yang dibuat sebanyak 20 soal berbentuk tes
objektif pilihan ganda dengan empat
alternative jawaban.
Adapun langkah-langkah penyusunan
instrument penelitian untuk mengetahui hasil
belajar siswa dalam bidang studiIPS adalah :
1. Persiapan
2.
Penyusunan
kisi-kisi instrumen penelitian
3.
Penyusunan
soal-soal instrumen penelitian
4.
Konsultasi dengan dosen pembimbing
5.
Konsultasi dengan guru IPS MTs. An-Nur Kota Cirebon
6.
Uji coba instrumen penelitian
7.
Perbaikan / revisi instrumen penelitian
8.
Penggunaan instrumen penelitian
Penyusunan instrumen penelitian dilakukan oleh penulis
dengan membuat pernyataan dan soal tes
sendiri.
Sebelum instrumen penelitian
digunakan, istrumen tersebut terlebih dahulu diujicobakan. Uji coba ini
dimaksudkan untuk mengetahui gambaran tentang terpenuhi atau tidaknya syarat-syarat instrumen
sebagai alat untuk mengumpulkan data
yang baik, sehingga instrument ini dapat digunakan dalam penelitian. Uji coba instrumen ini dilakukan pada siswa
kelas VIII yang berjumlah 60 siswa. Untuk
hasil uji coba instrumen angket dapat dilihat pada lampiran dan hasil uji coba instrumen tes dapat dilihat
pada lampiran.
Adapun analisis dari instrumen yang
diujicobakan adalah sebagai berikut:
1.
Validitas item soal
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu
instrumen (Arikunto, 2006 : 158). Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Dan sebaliknya instrumen yang kurang valid atau tidak
valid berarti memiliki validitas
rendah.
Jadi suatu teknik evaluasi mempunyai
validitas yang tinggi (disebut valid) jika teknik evaluasi atau tes tersebut dapat mengukur apa
yang sebenarnya akan
diukur (Purwanto, 2002 : 137).
Rumus yang dipakai untuk menganalisis
validitas tiap item nomor soal adalah dengan
menggunakan rumus Product Moment dari Pearson, yaitu:
(Arikunto, 2006 : 160)
Keterangan:
rxy = Tingkat validitas
X =
Skor variabel butir soal
Y =
Skor total
N =
Banyaknya peserta tes uji coba
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk
pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
Perhitungan reliabilitas angket digunakan rumus alpha
croanbach. Hal ini sesuai dengan
pendapat Suharsimi Arikunto (2002: 171) bahwa rumus alpha croanbach digunakan untuk
mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.
(Suharsimi
Arikunto, 2006: 171)
Keterangan
r11 = reliabilitas
instrumen
k
= banyaknya butir penyataan atau
banyaknya soal
= jumlah varians
butir
= varians tabel
Setelah koefesien reliabilitas
diketahui, selanjutnya harga ini diinterpretasikan
berdasarkan klasifikasi koefesien reliabilitas menurut Guilford (M. Subana, 2001: 132), yaitu:
Kurang dari 0 = tidak ada korelasi
0,20
- 0,40 = korelasi rendah
0.40 - 0,70 = korelasi
sedang
0,70-1,00 = korelasi
tinggi
3. Daya Pembeda
Yang dimaksud
daya pembeda suatu soal tes adalah kemampuan soal itu untuk membedakan
siswa-siswa yang termasuk kelompok pandai (upper group) dengan
siswa-siswa yang termasuk kelompok kurang pandai (lower group)
(Purwanto, 2002: 120).
Daya pembeda
tiap butir soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
(Subana dan Sudrajat, 2001: 134)
Keterangan:
DP =
Daya Pembeda
BA =
Banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar.
BB = Banyak
peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
JA =
Banyak peserta kelompok atas
JB = Banyak peserta kelompok bawah
Sedangkan
harga daya pembeda diinterpretasikan berdasarkan klasifikasi daya pembeda yang
paling banyak digunakan adalah:
DP = 0,00 : sangat jelek
0,00 < DP < 0,20 : jelek
0,20 < DP < 0,40 : cukup
0,40 < DP < 0,70 : baik
0,70 < DP < 1,00 : sangat baik
4. Indeks Kesukaran
Tingkat
kesukaran merupakan salah satu karakteristik butir soal yang dapat menunjukkan
kualitas butir soal tersebut apakah termasuk mudah, sedang, atau sukar. Suatu
butir soal dikatakan mudah jika sebagian besar siswa dapat menjawab dengan
benar dan dikatakan sukar, jika sebagian besar siswa tidak dapat menjawab
dengan benar.
Besarnya
indeks tingkat kesukaran butir soal, dapat dihitung dengan rumus:
(Subana dan Sudrajat, 2001: 133)
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya
siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah
seluruh siswa peserta tes
Sedangkan
indeks kesukaran diinterpretasikan berdasarkan klasifikasi indeks kesukaran
yang paling banyak digunakan adalah:
IK = 0,00 : soal
terlalu sukar
0,00 < IK < 0,30 : soal sukar
0,30 < IK < 0,70 : soal sedang
0,70 < IK < 1,00 : soal mudah
IK < 1,00 : soal terlalu mudah
G.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan
data menggunakan teknik penelitian sebagai berikut:
1.
Teknik Angket
Angket yaitu menyebarkan daftar pertanyaan
tertulis kepada responden
(siswa). Teknik angket ini dilakukan dengan harapan data dapat terkumpul sesuai
dengan data yang diharapkan.
2.
Teknik Tes
Tes yaitu
mengadakan evaluasi terhadap objek untuk mengetahui tingkat keberhasilan
penerapan dalam penelitian.
H.
Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan
data, data perlu dianalisis untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang
telah dirumuskan. Data-data yang dimaksud berupa data kuantitatif yang berupa
angka-angka yang menunjukkan skor tiap variabel.
Untuk menganalisis suatu
masalah diperlukan analisis tertentu sesuai dengan masalah dalam penelitian ini
adalah menguji adakah pengaruh penggunaan kegitan observasi terhadap hasil
belajar IPS, langkah-langkah untuk menganalisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1.
Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas
masing-masing kenormalan masing-masing variabel dilakukan uji normalitas masing-masing dengan
uji Chi-kuadrat, dengan menggunakan rumus, sebagai berikut:
(Sugiyono,
2000: 154)
Keterangan:
c2 = Chi-Kuadrat
fo = frekuensi yang diperoleh berdasarkan
data
fh = frekuensi yang diharapkan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada
pengujian normalitas ini, adalah:
1.
Membuat
tabel distribusi kelompok
2. Menghitung rata-rata dengan rumus:
Keterangan:
= rata-rata
f1 = frekuensi yang sesuai dengan tanda
kelas
X1 = tanda kelas interval
3.
Menghitung
Varians dengan rumus:
Keterangan:
S2 = varians
N
= banyaknya sampel
fi = frekuensi
yang sesuai dengan tanda kelas
X1 = tanda kelas interval
4.
Menentukan
batas-batas kelas interval
Batas kelas bawah = ujung bawah
dikurangi 0,5
Batas kelas atas = ujung atas ditambah 0.5
5. Menghitung Z untuk batas kelas dengan
rumus:
Keterangan:
Z = batas kelas
bk = batas kelas atas
X
= rata-rata
S = varians
6. Menentukan batas daerah dengan menggunakan tabel "Luas daerah dibawah
lengkung normal standar O ke Z".
Z negatif maka batas luas daerah
= 0,5 – Ztabel
Z positif maka batas luas daerah
= 0,5 + Ztabel
7.
Menghitung luas
daerah untuk tiap-tiap kelas interval,yaitu selisih kedua batasannya.
Caranya
adalah mengurangi bilangan batas atas denganbilangan batas bawah.
8.
Menghitung
frekuensi teoritik (fh) yaitu merupakan hasil kali antara n dengan
luas di bawah kurva normal untuk interval yang bersangkutan.
9.
Menghitung frekuensi nyata (fo)
yaitu banyaknya frekuensi dalam tiap kelas interval.
10.
Menghitung harga :
11.
Membandingkan harga c2hitung
untuk taraf nyata α dengan dk = k-1, dimana k adalah banyaknya kelas jika c2hitung<
c2tabel
maka data tersebut berdistribusi normal (Sugiyono, 2000: 136).
2. Analisis Regresi
Sebelum analisis data dilakukan, maka dilakukan dulu uji independen dan
kelinieran regresi. Pengujian terhadap hal ini dilakukan dengan menggunakan uji
statistik F, sebagaimana dijelaskan Sudjana (2006: 332) untuk menguji statistik
F, terlebih dahulu dihitung jumlah kuadrat-kuadrat (JK) untuk variasi
regresi dengan rumus:
Bentuk
persamaan regresi linier : Ŷ = a + bx
Setelah besaran diperoleh kemudian disusun dalam daftar analisis varians
berikut:
Daftar
analisis varians untuk uji independen dan kelinieran regresi
Sumber Variasi
|
Db
|
JK
|
KT
|
F
|
Total
|
N
|
JK(T)
|
JK(T)
|
-
|
Regresi (a)
Regresi (b/a)
Residu
|
1
1
n-2
|
JK(a)
JK(b/a)
JKres
|
JK(T)
|
|
Tuna Cocok
Kekeliruan
|
k-2
n-k
|
JK(TC)
JK(E)
|
|
|
(Sudjana,
2006: 332)
Dari daftar analisis varians di atas didapat dua hasil kesimpulan
sekaligus, yaitu:
a. Uji independen
Jika maka hubungan
antara ubahan bebas dependen.
b. Uji kelinieran regresi
Jika maka hubungan
antara ubahan bebas linier.
3.
Uji Korelasi
Uji korelasi dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi antara penggunaan kegitan observasi terhadap hasil belajar “bagaimana pengaruh penggunaan kegitan
observasi terhadap hasil belajar siswa pada bidang studi IPS”?
Adapun
rumus yang digunakan adalah product
moment, yaitu:
(Suharsimi Arikunto, 2006: 160)
Setelah diperoleh harga koefisien korelasi, kemudian harga
koefisien korelasi tersebut diinterpretasikan dengan menggunakan ketetapan
sebagai berikut:
Tabel 8
Interpretasi Nilai r
Banyak
nilai r
|
Interpretasi
|
0,80 – 1,00
0,60 – 0,80
0,40 – 0,60
0,20 – 0,40
0,00 – 0,20
|
Tinggi
Cukup
Sedang
Rendah
Sangat
rendah
|
(Suharsimi
Arikunto, 2006: 258)
4.
Uji Hipotesis
Setelah didapat harga rxy pengujian koefisien
korelasi product moment ini menggunakan uji t, untuk memberikan kesimpulan
apakah signifikan atau tidak signifikan dengan rumus:
(Sudjana, 2005: 380)
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho : Tidak terdapat pengaruh penggunaan kegitan observasi terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran
IPS di MTs An-Nur (kelas VIII).
Ha : Terdapat
pengaruh penggunaan kegitan observasi terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran IPS di
MTs An-Nur (kelas VIII).
Kriteria penolakan atau
penerimaan hipotesis untuk taraf signifikan 0,01 yaitu jika -ttabel<
thitung< ttabel maka Ho diterima. Dalam kondisi lain
Ho ditolak.
I.
Prosedur Penelitian
Suharismi Arikunto (2006: 14) menjelaskan sebelas langkah prosedur penelitian
yang harus dilalui, yaitu : (a) memilih masalah. (b) studi pendahuluan. (c)
rumusan masalah. (d) merumuskan hipotesis. (e) memilih pendekatan. (f)
menentukan variabel dan sumber data. (g) menentukan dan menyusun instrumen. (h)
mengumpulkan data. (i) analisis data. (j) menarik kesimpulan. (k) menulis
laporan.
Dari beberapa prosedur tersebut, ternyata
menunjukan unsur yang utuh dan sistematis dalam proses penelitian. Penulis
memodifikasi langkah-langkah tersebut kedalam tiga langkah, yaitu :
1.
Pembuatan Rencana
Penelitian
Pada tahap ini, peneliti melakukan
persiapan-persiapan yang meliputi; memilih masalah, studi pendahuluan,
merumuskan fokus masalah, memilih pendekatan. Sebagai layaknya suatu penelitian
ilmiah, pada tahap-tahap ini peneliti menyusun desain penelitian untuk kemudian
dikonsultasikan kepada pembimbing, terutama tentang pentingnya dan aktualnya
masalah yang dipilih.
2.
Pelaksanaan Penelitian
Langkah ini, peneliti melakukan kegiatan yang
meliputi: menentukan dan menyusun kembali instrumen, pengumpulan data, uji
keabsahan data, analisis data dan membut kesimpulan temuan penelitian. Dalam
konteks penelitian kualitatif beberapa aspek kegiatan dalam pelaksanaan
dikerjakan sebelum dan selama penelitian berlangsung. Misalnya pembuatan
instrumen baik berupa pedoman observasi, wawancara maupun pedoman untuk studi
dokumentasi. Tetapi yang prinsip dalam penelitian ini bahwa instrumen
penelitian adalah peneliti sendiri (human intstrumen). Sedangkan pedoman
observasi dan wawancara hanya memuat pertanyaan kunci untuk membuka masalah
penelitian.
3.
Pembuatan Laporan
Penelitian
Tahap ini, merupakan langkah puncak kegiatan
penelitian yaitu dilakukan setelah penelitian lapangan berakhir, sekalipun
lapangan ini telah dimulai dalam proses penelitian berlangsung, seperti
pembuatan analisis data. Penulisan laporan dalam penelitian ini menjurus pada
penulisan laporan tesis sebagai suatu karya ilmiah. Pengorganisasian penulisan
laporan penelitian ini dituangkan kedalam lima bab yaitu pendahuluan, tinjauan
teoritis, obyek dan metodologi, hasil dan pembahasan penelitian, kesimpulan dan
saran.
0 comments :
Post a Comment